Oknum TNI AL dan Pecatan Polisi Dibekuk Edarkan Ekstasi Surabaya-Jakarta

Minggu, 30 Mei 2010 - 20:07 WIB

SURABAYA (Pos Kota)- Peredaran narkoba jenis pil ekstasi Jakarta-Surabaya berhasil dibongkar anggota unit Idik II Satreskoba Polwiltabes Surabaya. 9 tersangka berhasil dibekuk, dua diantaranya anggota TNI AL dan pecatan Polri.

Kesembilan tersangka adalah Feri Prawiro Husein,26, warga Manyar Tirtoyoso Selatan,Anton,Hendrianes,Hendra Wijaya alias Titi,Ida,Yoppi Darmawan,Husni Mubaraq, Muhammad Nuh, anggota TNI AL dan Bernart Sapulete, pecatan Polri.

“Dari penangkapan sembilan tersangka ini, kita berhasil mengamankan 1.374 butir Pil Ekstasi,” ujar Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin didampingi Kasat Narkoba AKBP Eko Puji Nugroho di ruang Eksekutif, Minggu (30/5).

Keberhasilan petugas membongkar jaringan narkoba antar kota ini berawal dari tersangka Feri yang datang ke rumah Niko Candra di Jalan Kutisari Selatan. “Feri datang ke rumah Niko untuk penyelesaian hutang Rp 56,5 juta. Tersangka Feri ini punya utang Rp 56,5 juta dan berjanji tanggal 20 Mei menyelesaikannya,” kata Ike Edwin.

Namun saat datang ke rumah Nico, ternyata tersangka Feri ini diam-diam menyelinapkan 5 butir pil ekstasi. Setelah itu, tersangka Feri pulang dan tak lama polisi datang menggerebek rumah Nico.
Tentu saja Nico tak terima karena merasa tak memiliki pil ekstasi tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap pil ekstasi tersebut berasal dari Feri dan Feri lalu ditangkap.

Kepada penyidik, Feri mengaku mendapatkan pil ekstasi tersebut dari Hendrianes. Tak lama Hendrianes berhasil ditangkap. Dan selanjutnya berturut-turut ditangkap Anton, Yoppi Darmawan, Hendra Wijaya, Ida dan Husni Mubarak. “Tersangka Husni Mubarak ini ditangkap pada 23 Mei di Jakarta Barat. Barang bukti yang kita sita 905 butir pil ekstasi warna merah,” terang Ike Edwin.

Dalam pemeriksaan, Husni mengaku mendapatkan pil ekstasi dari Muhammad Nuh yang merupakan anggota TNI AL Jakarta. “Anggota TNI AL tersebut berhasil kita tangkap dan lalu kita serahkan ke POMAL Lantamal III Jakarta,” ungkap Kasat Narkoba AKBP Eko Puji Nugroho.

Saat diperiksa, Muhammad Nuh mengaku kalau pil ekstasi tersebut berasal dari Bernart Sapulete yang merupakan pecatan Polri. Seusai ditangkap, Bernart Sapulete diserahkan ke Polres Jakarta Pusat.

(nurqomar/sir)

sumber : Pos Kota

Lirik Lengkap Lagu Ciptaan Presiden SBY

Jum'at, 28 Mei 2010 - 16:33 wib
Insaf Albert Tarigan - Okezone

OSLO- Di sela-sela pertemuan Konferensi Iklim dan Hutan sejak 25 hingga 28 Mei 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri menciptakan sebuah lagu berjudul Oslo.

Lagu baru bertema lingkungan dan penyelamatan hutan tersebut diciptakan Presiden SBY selama menginap di Hotel Holmenkollen Park Rica, yang juga berada di daerah perbukitan dan dikelilingi pepohonan.

Demikian Laporan wartawan okezone yang mengikuti rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Oslo, Norwegia, Jumat (28/5/2010).

Dalam kesempatan berbincang bersama wartawan menjelang perjalanan pulang ke Tanah Air, Presiden secara spontan juga meminta diambilkan gitar dan mendemonstrasikan lagu tersebut. Berikut lirik lengkap lagu berjudul Oslo.
Oslo
Nun jauh di sana, di ujung dunia
Aku datang, menjinjing harapan
Bersama kawanku, umat hamba Tuhan
Bersatu untuk, kelestarian alam

Bumi kita ini, taman kehidupan
Hutan dan lautan, direlung langit biru
Mari kita bersama, cegah kerusakan
Bersatulah wahai bangsa sedunia

Reff
Bersatu, bersatulah kawan
Bersatu dunia, untuk bumi kita
Lakukan, mari kita lakukan
Bergandengan tangan, untuk menjaganya
Tengadahkan tangan, mohon pada Tuhan
Anak-cucu kita, selamat semuanya
(ful)

sumber : Okezone.com

Akibat ACFTA Pasar Garmen Lokal Turun Hingga 15%

Senin, 31 Mei 2010 - 07:22 wib
JAKARTA - Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (Apgai) merasa khawatir dengan implementasi perjanjian ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang berlangsung tahun ini akan membuka keran impor produk garmen ilegal.

Pasalnya, banjirnya impor ilegal akan menggerus pasar para pemasok aksesori dan garmen di Indonesia.

"Impor dari China pada bulan Juli keatas akan banyak masuk. Tapi saya belum tahu jumlahnya. Mungkin akan terjadi penurunan pasar hingga 10-15 persen. Setelah berlaku ACFTA, pasar impor bertambah 12 persen," ujar Sekretaris Jenderal Apgai Farid Magenda di Jakarta.

Farid menuturkan, biasanya garmen impor ilegal lebih banyak dibeli oleh konsumen dari kelas menengah ke bawah. Sementara konsumen dari kelas atas, menurutnya lebih suka berbelanja di luar negeri.

"Tiap tahun yang belanja ke luar negeri naik 25-30 persen. Padahal produk yang mereka beli disana, sudah bisa diproduksi di dalam negeri," tuturnya.

Selain ACFTA, menurut Farid, hambatan lainnya adalah kenaikan tarif, misalnya TDL. "Jangan ada kenaikan tarif dulu. Pasar dalam negeri sedang recovery. Tunggu pasar domestik stabil dulu, baru pemerintah boleh menaikkan tarif," imbuhnya.

Farid menambahkan, ekspor garmen ke berbagai negara tujuan seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) sudah mulai pulih sekarang ini.

Menurut data Indotextiles.com, total ekspor produk garmen pada 2009 yakni USD1,44 miliar pada kuartal I-2009 menjadi USD1,56 miliar di kuartal I-2010. Sekitar 50 persen dari total ekspor garmen tersebut diserap pasar AS. Namun, ekspor garmen dan pakaian jadi ke pasar AS pada kuartal I-2010 hanya naik 2,7 persen dari rata-rata penaikan tahunan sebesar 10 persen.(Sandra Karina/Koran SI/wdi)


Sumber : www.okezone.com

Keroncong Masuk Kurikulum Pelajaran di Malaysia


Jum'at, 28 Mei 2010 | 00:08 WIB
TEMPO Interaktif, Surakarta - Musik keroncong yang merupakan budaya asli Indonesia ternyata tidak bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saat ini musik keroncong justru tengah berkembang pesat di Malaysia. Mereka juga mempromosikan musik keroncong melalui radio serta televisi kabel ke berbagai belahan dunia.

Wakil Ketua III Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia Jawa Tengah, Wartono, mengatakan jika pelajaran musik keroncong telah menjadi kurikulum di berbagai sekolah di Malaysia. "Artinya musik keroncong memang sangat dihargai di negara itu," kata Wartono ketika ditemui di sela Gelar Pentas Keroncong 12 Jam di Surakarta, Kamis (27/05).

Wartono juga mengatakan jika Malaysia saat ini cukup gencar mempromosikan musik keroncong ke berbagai negara melalui siaran radio serta televisi kabel. Hal itu membuat banyak warga Eropa yang mengira musik keroncong berasal dari Malaysia.

Meski demikian, perkembangan musik keroncong di Malaysia harus ditanggapi secara positif oleh warga Indonesia sebagai pemilik asli musik keroncong. "Sebab hal itu membuktikan jika musik keroncong mulai mendunia," kata Wartono. Menurutnya, Indonesia hanya membutuhkan pengakuan jika musik keroncong merupakan budaya asli dari Indonesia.

Kondisi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bagi para seniman dan pemerintah untuk dapat mengembangkan musik keroncong di tanah air. "Saat ini bisa dibilang musik keroncong terus menurun popularitasnya di Indonesia," kata dia.

Di Surakarta misalnya, saat ini tinggal terdapat sekitar 34 kelompok musik keroncong yang masih tercatat. Beberapa di antaranya saat ini sudah tidak beraktivitas lagi.

AHMAD RAFIQ

Sumber TEMPO.com

Rio Haryanto Juarai GP3 Series di Istanbul Lagu Indonesia Raya Berkumandang


TEMPO Interaktif, Istanbul - Pembalap Indonesia Rio Haryanto menjuarai GP3 Series di Istanbul, Turki, Ahad (30/5). Pembalap berusia 17 tahun yang membela tim Manor Racing tersebut mampu mempertahankan keunggulannya setelah start dari posisi terdepan.

Rio mengemas catatan waktu tercepat dengan 27 menit 8,058 detik sekaligus meraih kemenangan pertama di GP3 Series. Rio terpaut 2,206 detik dari pembalap MW Arden Miki Monras. Setelah tampil gemilang pada Jumat, Rio menebus kesulitan yang dialaminya pada Sabtu.

Dengan kemenangan tersebut, Rio kini merangsek dari posisi ke-16 ke posisi ketujuh pada klasemen sementara GP3.

Rio menjaga jarak hingga terpaut 0,8 detik di beberapa putaran awal. Ia pun semakin melaju untuk meraih kemenangan gemilang.

Monras sempat menempel ketat Rio di awal balapan. Namun, pembalap asal Spanyol tersebut tidak mampu menyalip Rio. Bahkan, Monras justru dibayang-bayangi pembalap ART Alexander Rossi yang terpaut 3,981 detik dari Rio.

Rossi berhasil menyalip pembalap Jenzer Nico Muller di pertengahan balapan. Muller harus puas berada di posisi keempat dengan terpaut 5,613 detik dari Rio.

AUTOSPORT|AUTOMOT365| KODRAT SETIAWAN

Pos Pembalap Tim Waktu
1. Rio Haryanto Manor 27menit 8,058detik
2. Miki Monras MW Arden + 2,206 detik
3. Alexander Rossi ART + 3,981 detik
4. Nico Muller Jenzer + 5,613 detik
5. Daniel Morad Status + 6,378 detik
6. Felipe Guimaraes Addax + 8,470 detik
7. Esteban Gutierrez ART + 8,910 detik
8. James Jakes Manor + 10,439 detik
9. Doru Sechelariu Tech 1 + 11,361 detik
10. Dean Smith Carlin + 16,211 detik
11. Michael Christensen MW Arden + 22,084 detik
12. Mirko Bortolotti Addax + 22,791 detik
13. Simon Trummer Jenzer + 23,223 detik
14. Stefano Coletti Tech 1 + 24,548 detik
15. Tobias Hegewald RSC Mucke + 25,335 detik
16. Pablo Sanchez Lopez Addax + 28,085 detik
17. Nigel Melker RSC Mucke + 29,092 detik
18. Pal Varhaug Jenzer + 31,600 detik
19. Pedro Nunes ART + 32,712 detik
20. Jim Pla Tech 1 + 33,166 detik
21. Robert Wickens Status + 43,815 detik
22. Mikhail Aleshin Carlin + 44,596 detik
23. Josef Newgarden Carlin + 48,772 detik
24. Leonardo Cordeiro MW Arden + 52,998 detik
25. Patrick Reiterer Atech + 1menit 7,959 detik
26. Vittorio Ghirelli Atech + 1 lap
27. Ivan Lukashevich Status + 2 laps

Sumber TEMPO.com

Indonesia Bangun Rumah Sakit Rp 20 M di Gaza

Sabtu, 29 Mei 2010 | 18:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan mendirikan rumah sakit di Jalur Gaza senilai Rp 20 miliar untuk menambah fasilitas kesehatan di kawasan tersebut. Ini disampaikan dalam konferensi pers bersama usai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (29/5/2010).

SBY menyatakan, Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk apa pun kepada Palestina jika dibutuhkan.

"Kami juga akan mendirikan rumah sakit di Gaza senilai Rp 20 miliar dengan harapan bisa menambah fasilitas di Gaza," ujarnya. Indonesia, lanjut dia, juga siap melanjutkan kontribusi pembangunan kapasitas untuk berdirinya negara Palestina merdeka seperti yang selama ini dilakukan melalui forum negara-negara Asia Afrika.

"Saya juga sampaikan bahwa Indonesia siap untuk menjadi bagian dari proses perdamaian sesuai peran yang tepat dan dikehendaki oleh pemimpin Palestina," kata Presiden.

Proses perdamaian babak baru yang melibatkan negara-negara timur tengah itu, menurut Presiden, adalah negosiasi yang paling mungkin guna mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan bisa memecahkan masalah secara permanen.

Presiden Yudhoyono dalam pertemuan bilateral berlangsung sekitar 30 menit itu menegaskan komitmen Indonesia dan dukungan Indonesia untuk berdirinya negara Palestina merdeka.

"Indonesia memiliki pendirian dan sikap konsisten dan konsekuen yaitu mendukung penuh kemerdekaan Palestina karena itu akan membawa keadilan sejati bagi Palestina dan juga dunia," tuturnya.

Sedangkan Presiden Abbas dalam pertemuan bilateral memberikan penjelasan tentang situasi terkini di Palestina serta prospek upaya perdamaian yang telah memasuki babak baru guna menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.

Dalam pernyataannya pada konferensi pers, Presiden Abbas menyatakan penghargaan dan terima kasihnya kepada Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Presiden Abbas yang berkunjung kedua kalinya ke Indonesia itu menyampaikan harapan berdirinya negara Palestina merdeka melalui proses perdamaian yang didukung oleh negara-negara Arab dan juga komunitas internasional.

Ia juga berharap tercapainya rekonsiliasi nasional di negaranya dengan kelompok Hamas demi kepentingan rakyat Palestina.

Sebelum mengakhiri konferensi pers, Presiden Abbas juga menyampaikan harapan dapat mengundang Presiden Yudhoyono suatu hari nanti ketika negara Palestina sudah terwujud agar kedua pemimpin itu dapat berdoa bersama di Masjid Al Aqsa.

Delegasi Palestina terdiri atas Menteri Agama Mahmoud SA Alhabash, juru bicara otoritas nasional Palestina Nabil GO Aburudainah, serta penasehat kepresidenan bidang hubungan internasional Abdallah HJ Alfrangi.

Ada juga tiga penasehat Presiden Palestina; Adnan Nayef Abedlrahim, Mustafa Fayez Mustafa Abu Alrub, dan Majdi AM Khaldi.

Sedangkan dalam pertemuan bilateral, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Sumber : KOMPAS.com

Privacy Policy

This policy is valid from 30 May 2010


This blog is a personal blog written and edited by me. For questions about this blog, please contact kumpulanberitakita@gmail.com.


This blog accepts forms of cash advertising, sponsorship, paid insertions or other forms of compensation.

The compensation received may influence the advertising content, topics or posts made in this blog. That content, advertising space or post may not always be identified as paid or sponsored content.

The owner(s) of this blog is compensated to provide opinion on products, services, websites and various other topics. Even though the owner(s) of this blog receives compensation for our posts or advertisements, we always give our honest opinions, findings, beliefs, or experiences on those topics or products. The views and opinions expressed on this blog are purely the bloggers' own. Any product claim, statistic, quote or other representation about a product or service should be verified with the manufacturer, provider or party in question.

This blog does not contain any content which might present a conflict of interest.


To get your own policy, go to http://www.disclosurepolicy.org

Live Chat

Ayo Chat

Ayo Chat dengan sesama yang online.. buka komunikasi buka silahturahmi





Back Link


Anda ingin tukeran link dengan kami, silahkan sebutkan di kolom komentar, kami akan memasang URL blog/website anda di blog kami..

Isi di kolom komentar

Url blog/website anda :
Alamat URL link di blog atau website dimana teks atau banner kami dipasang :

contohnya :













Pasang Banner Kami di Blog/Website Anda :

copy link teks dibawah ini :

kumpulanberitaindonesia.blogspot.com

Atau

Pasang Link Teks Kami di Blog/Website Anda :

copy HTML di Blog/Website kamu

Kumpulan Berita Indonesia Terkini
kumpulanberitaindonesia.blogspot.com membuat anda kaya wawasan dan ilmu pengetahuan mu sebagai warga negara indonesia yang aktif dan demokratis

Jika Anda tidak memasang link teks atau banner kami di blog kamu, kami akan menghapus alamat URL anda diblog kami terima kasih


Blog/website anda akan dipasang di page ini terima kasih

KPK Pelajari Dugaan Suap Pejabat Bank Indonesia

SELASA, 25 MEI 2010, 16:19 WIB
Arry Anggadha, Arinto Tri Wibowo

Bank Indonesia
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi akan mempelajari dugaan suap yang dilakukan pejabat Bank Indonesia. Suap itu terkait dengan pencetakan uang pecahan Rp 100 ribu. Jumlah suap diduga mencapai US$ 1,3 juta.

"Kami akan pelajari terlebih dahulu mengenai kasus itu," kata Wakil Ketua Bidang Pencegahan KPK, Haryono Umar, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 25 Mei 2010.

Meski demikian, Haryono mengaku bahwa KPK belum menerima laporan tersebut. "Kami baru tahu dari media," ujarnya.

Secara terpisah, Bank Indonesia menyatakan masih mempelajari kasus dugaan suap pejabat BI senilai US$ 1,3 juta tersebut.

"Berita tersebut baru menyebutkan informasi komunikasi dari sisi seorang broker dengan pihak Australia," kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Dyah NK Makhijani dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 25 Mei 2010.

Menurut dia, kebenaran dari informasi tersebut masih harus dipelajari. Namun, BI terbuka untuk berkoordinasi dengan semua pihak berwenang.

Seperti dilansir harian The Age, Selasa 25 Mei 2010, pejabat senior Bank Indonesia diduga menerima suap hingga US$ 1,3 juta untuk memenangkan kontrak pencetakan uang pecahan Rp 100.000. (mt)

sumber berita ( vivanews.com )

Utang Indonesia Mencapai Rp 1.588,02 Triliun

Sabtu, 29/05/2010 16:14 WIB
April 2010
Utang RI Capai Rp 1.588,02 Triliun
Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Utang pemerintah Indonesia sampai akhir April 2010 tercatat sebesar Rp 1.588,02 triliun, jumlah ini turun dibandingkan dengan total utang pemerintah per akhir 2009 yang nilainya Rp 1.590,66 triliun.

Namun penurunan jumlah utang ini lebih dikarenakan penguatan nilai tukar rupiah. Sebab dalam mata uang dolar AS, jumlah utang pemerintah justru meningkat cukup banyak. Per 30 April 2010, utang pemerintah mencapai US$ 176,21 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.



Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Sabtu (29/5/2010).

Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 63,54 miliar dan surat berharga US$ 112,67 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 25%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir April 2010 adalah:

Bilateral : US$ 38,76 miliar
Multilateral: US$ 21,64 miliar
Komersial : US$ 3,08 miliar
Supplier : US$ 60 juta.

Peningkatan signifikan terjadi pada jumlah utang dalam bentuk obligasi yang nilainya meningkat menjadi US$ 176,21 miliar, dari jumlah di akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.

Secara jumlah utang Indonesia memang meningkat dari tahun ke tahun, namun rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.
Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:

Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
Tahun 2003: Rp 1.232,04 triliun (61%)
Tahun 2004: Rp 1.299,50 triliun (57%)
Tahun 2005: Rp 1.313,29 triliun (47%)
Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
Tahun 2009: Rp 1.589,78 triliun (28%)
Februari 2010: Rp Rp 1.588,01 triliun (25%)

Sumber www.detik.com